GUO6TUA8TUM8GpW6TfdiTfWiTi==

Imbas Kebijakan Tarif Trump, Produsen Sawit Indonesia Bidik Pasar Baru

 


LINTASAKTUAL - Industri sawit Indonesia tengah menyusun strategi dalam menghadapi dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) dengan mencari pasar ekspor baru di Eropa Timur, Afrika, dan Timur Tengah. 


Langkah ini diambil menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen untuk produk sawit dari Indonesia.


Meskipun penerapan tarif tersebut masih ditunda selama 90 hari sejak Rabu (9/4/2025), ketidakpastian ini mendorong pelaku usaha untuk tidak hanya bergantung pada pasar AS.


“Penundaan tarif ini memberi ruang untuk bernegosiasi, tetapi diversifikasi pasar tetap harus dilakukan,” ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, kepada AFP pada Kamis (10/4/2025).


Diketahui, Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia, menyumbang lebih dari setengah pasokan global.


Minyak ini digunakan dalam berbagai produk mulai dari makanan, kosmetik, hingga sabun.


Sementara itu, AS selama ini menjadi pasar penting bagi sawit Indonesia, dengan volume ekspor mencapai 2,5 juta ton pada 2023, naik tajam dari 1,5 juta ton pada 2020. 


Data GAPKI menunjukkan bahwa Indonesia menguasai 89 persen pasar sawit di Negeri Paman Sam.


Namun, dengan adanya ancaman tarif baru, produsen sawit kini mulai membidik pasar alternatif seperti Mesir, kawasan Asia Tengah, dan Eropa Timur. 


“Kita tidak bisa hanya bergantung pada pasar yang selama ini sudah ada. Kita harus terus bergerak,” kata Eddy. (kompas.com). 









Komentar0

Type above and press Enter to search.